Selasa, 07 Juli 2015

Pelangiku

Ingin aku pergi
Berlari
Menjauh dari semua ini

Tapi, sejahat itukah aku?
Meninggalkan org tuaku
Membiarkan mereka dg benalu

Sejahat itukah aku?
Membuat mereka mengadu
Mengadu akan semua beban
Yg tak dpt tersapu
Oleh angin lalu

Hujan, bisakah kau mandikan aku
Mandikan aku dg keimanan dan ketakwaan
Mandikan aku dg kekuatan
Bahwa aku mampu melalui semua ini

Wahai angin, panggilkan pelangi utk ku
Aku ingin melihat pelangi
Pelangi yg mewarnai keceriaan wajah org tuaku

Dan berharap pelangi itu tak kan pergi
Meski mentari menyinari bumi

Rabu, 24 Desember 2014

Tentang Hujan

Suara hujan diluar sana terdengar beradu dengan suara petir
Kau tau, aku tak suka hujan!
Tidak, aku tidak membenci hujan
Hanya saja aku tak suka hujan
Jika kau bertanya alasannya
Aku tak tahu alasan pastinya

Saat hujan turun, entah kenapa hati ini menjadi mendung, dan mata ini tak ingin kalah dengan derasnya air yg turun dari langit diluar sana

Aku tidak membenci hujan
Aku hanya tak suka hujan
Aku tahu, tak seharusnya aku seperti itu
Tapi entah kenapa hujan selalu mampu membangkitkan kesedihan

Ada banyak hal tentang hujan yang tak dapat terdefinisikan

Hujan,
Bawalah pergi semua kesedihan
Hujan,
Siramilah jiwa-jiwa yang mulai mengering
Hujan,
Berikanlah kebahagian kepada semesta

Dan saat hujan mulai menghilang
Tunggulah kebahagiaan yang akan datang

Karena hujan
Menghapus kesedihan

Kamis, 29 Mei 2014

Story

Sepanjang jalan, aku terus menguap sambil mengandeng lengannya dan berjalan menuju ruangan berukuran satu petak kamar beserta kamar mandi dengan beragam barang di dalamnya *that is my room #LOL
"Kuncinya mana?"
Pertanyaan yang di tujukan jelas padaku itu membuatku sejenak tersadar dari kantuk. Dengan mata setengah terpejam, aku pun merogoh saku jas dan memberikannya kunci kosanku.
Sesampainya di dalam kamar, aku langsung menjatuhkan badanku ini diatas kasur.
"Oh nyamannya..." batinku, membuat mataku semakin terpejam.
"Hei hei ganti bajumu dulu sana, sekalian cuci wajahmu itu" sambil menendang-nendang kakiku
"Tamaaaaaaaa....... dieeemmmm.... nanti rasa kantukku hilang! Gimana kalo aku ga bisa tidur?!" Bentakku dengan penuh rasa kesal.
"Hahaha baguslah kalo kamu ga ngantuk, kita bisa main-main" ucap lelaki itu dengan tatapan nakal.
"Bermain endasmu?" Jawabku sambil bangkit dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

*********************************

Beberapa menit kemudian, aku pun keluar dari kamar mandi dan pada saat itu aku melihat tama sudah tertidur pulas diatas karpet di dalam kamarku.
"Dasar, kau pasti sangat lelah menungguku sampai selarut ini" gumamku sambil menaruh selimut diatas badannya.
Aku pun duduk bersila diatas kasur. Tanpa sadar, aku terus memandang wajahnya sambil tersenyum.
"Terima kasih atas perhatian yang telah kau berikan selama empat tahun ini" ucapku sambil mulai merebahkan diri diatas kasur. Dan tanpa terasa aku pun mulai terlelap.

Tbc

Rabu, 14 Mei 2014

PERIKLANAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang
Menurut Tilman dan Kirkpatrick iklan merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen. Melalui pesan yang informatif sekaligus persuasif menjanjikan tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, tempat memperolehnya dan kualitas barang dan jasa. Menurut Wright iklan merupakan media komunikasi massa. Pembedaan iklan dengan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah komunikasi yang non-personal, jadi iklan memakai media dengan menyewa ruang dan waktu. Disamping itu peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran pada orang supaya mereka membeli suatu produk tertentu membentuk hasrat memiliknya dengan mengkonsumsinya secara tepat.
Radio dan televisi adalah media yang dapat digunakan untuk komunikasi massa tersebut (penyebaran iklan). Selain Radio dan televisi, ada juga dalam bentuk media cetak yaitu koran, majalah, brosur, dan sebagainya.

2.      Rumusan Masalah
1)      Jelaskan definisi iklan!
2)      Sebutkan jenis-jenis iklan!
3)      Sebutkan Ragam media iklan!
4)      Sebutkan syarat-syarat pembuatan iklan!
5)      Jelaskan peranan iklan!
6)      Jelaskan karakteristik iklan radio!
7)      Jelaskan format iklan radio!
8)      Jelaskan tujuan radio!
9)      Jelaskan naskah radio iklan!
10)  Sebutkan istilah dalam radio!
11)  Contoh nakah iklan radio
12)  Jelaskan definisi iklan televisi!
13)  Sebutkan jenis iklan televisi!
14)  Sebutkan karakteristik iklan televisi!
15)  Sebutkan kekuatan dan kelemahan  iklan di media televisi!
16)  Jelaskan formatiklan televisi!
17)  Sebutkan peralatan yang dipakai dalam iklan televisi!
18)  Apa itu story board?

3.      Tujuan
1)      Dapat menjelaskan definisi iklan
2)      Dapat menyebutkan jenis-jenis iklan
3)      Dapat menyebutkan Ragam media iklan
4)      Dapat menyebutkan syarat-syarat pembuatan iklan
5)      Dapat menjelaskan peranan iklan
6)      Dapat menjelaskan karakteristik iklan radio
7)      Dapat menjelaskan format iklan radio
8)      Dapat menjelaskan tujuan radio
9)      Dapat menjelaskan naskah radio iklan
10)  Dapat menyebutkan istilah dalam radio
11)  Contoh naskah iklan radio
12)  Dapat menjelaskan definisi iklan televisi
13)  Dapat menyebutkan jenis iklan televisi
14)  Dapat menyebutkan karakteristik iklan televisi
15)  Dapat menyebutkan kekuatan dan kelemahan  iklan di media televisi
16)  Dapat menjelaskan formatiklan televisi
17)  Dapat menyebutkan peralatan yang dipakai dalam iklan televisi
18)  Mengetahui apa itu story board?


BAB II
PEMBAHASAN

1.     Iklan
a.       Definisi iklan
Iklan adalah bentuk komunikasi seseorang, instansi, atau perusahaan yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara menarik agar khalayak ramai tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan. Menurut Paul Copley, advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade. Dimana iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk meninformasikan dan atau membujuk. Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.
Menurut Tilman dan Kirkpatrick iklan merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen. Melalui pesan yang informatif sekaligus persuasif menjanjikan tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, tempat memperolehnya dan kualitas barang dan jasa. Menurut Wright iklan merupakan media komunikasi massa. Pembedaan iklan dengan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah komunikasi yang non-personal, jadi iklan memakai media dengan menyewa ruang dan waktu. Disamping itu peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran pada orang supaya mereka membeli suatu produk tertentu membentuk hasrat memiliknya dengan mengkonsumsinya secara tepat.


b.      Jenis-jenis iklan
·      Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bertujuan untuk memberikan penerangan atau penjelasan kepada masyarakat. Contoh: iklan bahaya merokok, iklan KB, iklan hemat energi, iklan selamatkan lingkungan.
·      Iklan Penawaran atau Reklame
Iklan penawaran atau reklame bertujuan agar produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran. Contoh: iklan barang-barang niaga, Ilustrasi: Dikontrakkan rumah di Griya Asri Indah. Fasilitas lengkap. Hubungi (0251) 8888888.
·      Iklan Pengumuman atau Pemberitahuan
Iklan pengumumuman atau pemberitahuan bertujuan untuk menarik perhatian khalayak ramai. Iklan jenis ini umumnya digunakan oleh instansi pemerintah, lembaga-lembaga masyarakat dan keluarga. Biasanya iklan jenis ini menggunakan huruf kapital.Contoh : “PENGUMUMAN”, “TURUT BERDUKA CITA”.

c.       Ragam media iklan
·      Iklan radio dengan menggunakan efek suara.
·      Iklan media cetak dengan menggunakan efek gambar atau teks.
·      Iklan televisi dengan menggunakan efek gambar, suara, dan teks.

d.      Syarat-syarat pembuatan iklan
1. Isi iklan:
·         Objektif dan jujur,
·         Singkat dan jelas,
·         Tidak menyinggung perasaan golongan masyarakat atau produsen lainnya,
·         Menarik perhatian.
2. Bahasa iklan:
·         Mudah dipahami dan mudah diingat,
·         Berkonotasi positif yang bisa mempengaruhi dan meyakinkan khalayak ramai,
·         Menimbulkan sikap penasaran khalayak ramai.


e.       Peranan Iklan
“Advertising can be used to build up a long-term image for a product or trigger quick sales ”. Artinya, iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk atau sebagai pemicu penjualan-penjualan cepat. Disadari atau tidak, iklan dapat berpengaruh tetapi juga dapat berlalu begitu cepat. Iklan sangat unik karena iklan dapat mencapai tujuan meskipun disampaikan dengan panjang lebar dan terkadang membingungkan. Karena kita membayar iklan maka kita dapat memilih media yang sesuai untuk pemasangan atau penayangan iklan, sehingga pesan di dalamnya dapat sampai pada kelompok sasaran yang dituju.

f.       Audiens atau Pendengar
Setiap proses komunikasi selalu ditujukan kepada pihak tertentu sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dalam sosiologi komunikasi massa, penerima atau audiens adalah mereka yang menjadi khalayak dari media massa yang bersangkutan, dimana khalayak tersebut di atas bersifat luas, heterogen dan anonim.
Pada awalnya, audiens adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan tontonan. Audiens biasanya berjumlah besar dibanding dengan keseluruhan populasi dan berbagai perkumpulan sosial biasa. Dengan demikian, audiens adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu bagi masalah menikmati, mengagumi, mempelajari, merasa gembira, tegang, kasihan atau lega.

2.     Iklan Radio
Radio merupakan media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu. Di Indonesia yang wilayahnya sangat luas, radio telah menjawab kebutuhan untuk meyakinkan komunikasi yang dapat memacu perubahan masyarakat. Berbeda dengan media cetak, radio merupakan media auditif yang bersifat atraktif. Apa yang dilakukan radio ialah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan sesuatu.

a.       Karakteristik iklan radio
Radio merupakan media audituf dan atraktif, artinya mengandalkan pendengaran untuk menyapa pendengar. Bagi si pendengar, radio seperti berbicara dengannya. Karena itulah, maka iklan di radio memiliki karakteristik sebagai berikut.
·      Theater of the mind, artinya iklan yang didengar harus mampu menghasilkan pesan yang "bermain-main” di benak pendengar. Dengan kata lain, iklan itu harus mampu menyebabkan pendengar berimajinasi mengenai pesan iklan yang disampaikan.
·      Pribadi, artinya media yang paling intim dengan khalayak sasaran. Iklan di radio seperti tidak berjarak. Pesannya seperti orang yang berbicara langsung dengan kita.
·      Radio kurang menjadi perhatian penuh pendengarnya. Dengan demikian, iklan di radio didengarkan sambil melakukan pekerjaan lain.
·      Iklan ditayangkan hanya sekali dengar saja sesuai kontrak.

b.      Format iklan radio
Script iklan radio bentuknya seperti menulis naskah sandiwara atau screenplay. Script ditulis dengan bahasa lisan atau percakapan. Jadi tidak terlalu gramatikal, kecuali untuk lucu-lucuan. Dalam hal ini, bahasa lebih penting dari pada tata bahasa. Tentu saja dengan siapa kita berbicara atau siapa target audience kita, jangan pernah dilupakan.
Berbeda dengan iklan media cetak, iklan di radio mempunyai bahasa, batasan waktu, dan peristilahan yang khusus. Script iklan radio menggunakan kode tertentu yg diketahui secara umum oleh kalangan periklanan. Waktu untuk iklan radio dibatasi oleh durasi, dan dihitung berdasarkan detik. Biasanya ketententuan pengaturan waktu dalam iklan radio sebagai berikut:
·      umumnya 60 detik (ada yang 30 atau 45 detik),
·      5-10 detik pertama sbg building situation (pendengar sudah tahu setting dan tokoh),
·      detik ke-11 sampai ddengan 45 berisi konflik,
·      detik ke-45 hingga 60 berisi solusi.
Oleh karena itu, selalu sediakan stopwatch pada saat Anda menulis script iklan radio. Untuk keamanan dalam penyiaran (agar tidak terpotong oleh acara lain di radio), sebaiknya durasi dibuat dua atau tiga detik lebih pendek. Misalnya durasi 60 detik, buatlah 58 detik.Walaupun terkadang ada juga media radion yang mau memberi toleransi beberapa detik. Mintalah bagian Media untuk bertanya kepada pengelola stasiun radio tentang ada tidaknya toleransi itu. Untuk membuat iklan radio lebih menarik, tidak datar, dan tidak membosankan, buatlah semacam ucapan atau kata-kata pemancing perhatian di akhir dialog.
c.       Tujuan radio
Tujuan dari Radio adalah menyebarluaskan informasi kepada khalayak Sedangkan Tujuan dari Iklan  adalah memperkenalkan produk yang diinformasikan untuk meningkatkan penjualan.
Dalam membuat naskah radio iklan itu seperti theatre of mind. buatlah naskah iklan radio yang bisa menghanyutkan para pendengar radio alias tidak membuat mereka menggerutu karena iklan buatan Anda terasa membosankan atau "basi".Agar tidak demikian copywriter Naskah Iklan harus bekerja sama dan harus pintar dalam memilih talent voice over. Sekreatif apapun naskah  iklan radio Anda tidaklah berarti bila anda telah salah dalam pemilihan aktor atau pengisi suara yang berkarakter tepat.

d.      Naskah radio iklan
Dalam membuat naskah iklan radio,kita harus mengetahui konsep dari produk yang akan di iklankan. Setelah itu, di buatkan konsep naskah iklan radio dengan mempertimbangkan skenario iklan, apakah dialog atau monolog atau lainnya. Lalu menentukkan musik atau menggunakan sound FX dengan tujuan untuk menciptakan suasana yang mendukung skenario. Sound FX yang di inginkan harus di produksi dari potongan lagu atau beberapa sound FX lainnya.

e.       Istilah dalam naskah audio
·      Musik : Menunjukkan kepada sutradara bahwa di baris itu harus diselipkan music.
·      Sound Effect (FX) : Suara-suara pendukung untuk menciptakan suasana tertentu.
·      Fade In : Petunjuk bagi sutradara atau pelaku bahwa harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang mendekat.
·      Fade Out : Kebalikan dari fade in. Harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang yang pergi menjauh.
·      Off Mike : Harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang berbicara dari jauh.
·      Cross Fade : Dua bunyi yang berpapasan.
·      Musik : IN-UP-DOWN-OUT artinya musik masuk volume standar lalu mengecil dan hilang.
·      Musik : IN-UP-DOWN-UNDER artinya musik masuk volume standar lalu menjadi latar belakang iklan.
·      Announcer (ANN) : Penyiar yang tugasnya memberitahukan bahwa suatu acara atau suatu program akan disampaikan.
·      Narrator (NAR) : Hampir sama dengan penyiar, bedanya apa yang dibaca narrator sudah memasuki materi program.

f.       Contoh naskah iklan radio
IKLAN beauty fresh (pewangi ruangan)
Fx : suara lalat
Anak Perempuan : mama kamar adik banyak lalat
Mama   : wah mungkin karena bau tak sedap dik
Anak Perempuan : iya ma tolong hilangkan bau tak sedapnya
Mama : tenang , mama punya antinya
Fx : suara semprotan nyamuk
Anak Perempuan : wah wangi sekali ma
Mama : jelas dunk,kan mama pakai beauty fresh pewangi ruangan bau tak sedaap langsung KO
Musik : gitar klasik bernuansa ceria UP-IN-DOWN
Narasi  : Ya,gunakan beauty fresh,bau tak sedap langsung ko
Musik : down-Out

IKLAN Surya 16 (rokok)
Narasi : Sukses bukan sekedar apa yang kita miliki
Musik : piano bernuansa jazz elektrik UP-IN-UNDER
Narasi :Melainkan kesungguhan dalam menjalani hidup
Musik : UP-IN-UNDER
Narasi :Berani melawan keluhan diri
Musik : UP-IN-UNDER
Narasi :demi Melangkah maju untuk meraih prestasi yang lebih besar
Fx : suara tepukan tangan dan teriakan dukungan
Musik : UP-IN-UNDER
Narasi :Serta menjalin persahabatan abadi  Dan menikmati hidup seutuhnya Surya

3.      Iklan Televisi
Televisi merupakan media audiovisual yang canggih. Dengan menggunakan dua elemen kekuatan sekaligus yaitu audio dan visual menjadikan televisi sebagai media promosi yang sangat mahal. Sebuah tayangan 60 detik saja akan dapat disaksikan serentak oleh puluhan juta bahkan ratusan ribuan juta pasang mata di seluruh dunia.
Program di televisi memiliki kekhasan tertentu yang mempengaruhi pemirsanya. Dengan demikian , pemirsa terbagi pada program televisi yang disukainya. Misalnya, acara film anak-anak pada pagi dan petang hari menjangkau khalayak anak-anak. Acara memasak, sinetron, dan kesehatan menjangkau ibu-ibu rumah tangga. Dan acara diskusi politik, berita, film-film detektif menjangkau para pria berpendidikan.
Yang jelas media televisi merupakan media audiovisual sehingga estetika yang dituntut menyangkut indra pendengaran dan penglihatan. Untuk itu copywriting untuk iklan televisi memiliki karakteristik tertentu.
Harold D. Laswell (dalam Efendi,1997, dikutip oleh Soemanagara, 2006 : 80) mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan “ who says what, in which channel to whom, with what effect, and in which channel “, dalam penjelasan ini Laswell menunjukkan sebuah kegiatan komunikasi yang menggunakan saluran-saluran komunikasi. Saluran-saluran ini yang kemudian diwujudkan melalui penggunaan sebuah media.
Salah satu saluran komunikasi yang saat ini mempunyai keunggulan kompetitif dan bahkan mampu menggeser peran media massa lainnya dalam meraih di bidang iklan adalah televisi ( Sumartono, 2002 ). Hal ini karena kecepatan dan daya tarik televisilah yang menyebabkan media ini menjadi banyak pilihan perusahaan dalam mengkomunikasikan produknya. Ada tiga kekuatan yang menyebabkan televisi menjadi pilihan dalam beriklan ( Kasali, 1992 ), yaitu :
1)      Dampak yang kuat
Dengan tekanan pada sekaligus dua indera : penglihatan dan pendengaran, televisi mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor.

2)      Pengaruh yang kuat
Televisi mempunyai pengaruh yang kuat untuk mempengaruhi persepsi audiens. Kebanyakan calon pembeli lebih “ percaya “ pada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah cerminan bonafiditas perusahaan.

3)      Efisiensi Biaya
Kemampuan untuk menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas merupakan salah satu keunggulan yang tidak dimiliki oleh media lainnya. Jangkauan massal inilah yang menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala.
Menurut Trimarsanto (2008:2), sebagai alat untuk menawarkan produk kepada masyarakat, iklan diproduksi dalam sebuah proses yang panjang. Upaya menampilkan produk, menawarkan produk, mengemas produk -- dengan gambar yang bagus, jingle yang ritmis, dan memakai bintang-model cantik menawan -- tidaklah cukup. Ada hal yang lebih penting, yaitu mengupayakan bagaimana sebuah produk bisa akrab, dekat, dan lantas dikonsumsi oleh masyarakat umum. Itu sebabnya disain komunikasi persuasif yang dirancang, sudah tentu harus matang. Kematangan merancang desaign besar konsep persuasi produk pada iklan di televisi, paling tidak akan mengkonfrontasikan ide-ide dalam proses pra produksinya. Proses riset dalam masyarakat dengan menghitung kompetitor produk yang sama, serta mencari tahu idiom-idiom bahasa dalam masyarakat yang dijadikan target konsumennya teramat penting.
Durasi iklan televisi tidak boleh terlalu lama. Ini karena iklan televisi adalah bahasa visual. Setiap gambar dan suara biasanya berisikan ajakan dan persuasi. Kompilasi gambar-gambar iklan begitu cepat bergerak, berganti terus menerus dalam komposisi, frame yang indah. Tingkat kepadatan yang tinggi inilah yang menjadikan iklan dengan hitungan detik, paling lama 60 detik sudah tergolong lama. Ada sebuah kontradiksi pemikiran. Dalam hitungan detik saja iklan sudah mampu menciptakan homogenitas perilaku, sementara program-program televisi standar lain dengan mengambil durasi lebih dari 30 menit sangat sulit membentuk kesetaraan pola (Sutherland & Silvester, 2005 :236) . Resepnya memang terletak pada tingkat kontinuitas dan intensitas iklan televisi ditayangkan. Sebuah iklan akan mampu menciptakan satu trend bahasa, perilaku konsumtif yang setara, akibat ditayangkan berulang-ulang.
Arus besar bahwa iklan televisi begitu mencekoki pemirsanya dalam satu batas besar perilaku konsumtif yang sama, tak lain dikarenakan pesan yang disampaikan tersebut memang telah mengendap dalam alam bawah sadar. Setelah mengalami proses refleksi, maka akan menjadi satu patron, pedoman pola tindak dalam menyeleksi dan memilih produk. Sangat beralasan, jika pola-pola konsumtif terhadap satu produk lebih banyak memakai logika iklan televisi. Seorang ibu memilih satu sabun pencuci pakaian dengan alasan (seperti yang diiklankan di televisi) bahwa sabun tersebut mampu menjaga warna pakaian tetap utuh, atau tidak membuat luntur warnanya. Sementara para konsumen belum membuktikan benar-tidaknya asumsi tersebut, maka pesan iklanlah yang dijadikan patokan, pedoman, dan patron ( Trimarsanto, 2008 : 2).
Logika-logika iklan televisi memang telah menjadi satu referensi dalam keseharian hidup masyarakat. Logika ini senantiasa dipakai sebagai acuan. Karena tampilan persuasi visual iklan televisi seakan telah menjadi 'bukti'. Apalagi iklan sering mengutip hasil penelitian atau memakai sosok yang mirip dokter untuk iklan obat. Logika iklan televisi dalam ruang keseharian masyarakat muncul karena intensitas tinggi penayangannya. Intensitas tayang ini tak ubahnya peyakinan dengan proses persuasif yang matang. Ada bukti: bentuk visual filmis adegan iklannya. Ada statement: yang dibawakan model iklannya. Seperti seorang penjual obat, maka iklan televisi seakan tampil lebih 'mewah', menarik, dan menghibur untuk ditonton.
Iklan televisi mampu mendorong satu trend berbahasa. Pesannya menjadi mudah diingat, karena bentuk pesan yang disampaikan memang pendek. Slogan iklan jarang yang membentuk kalimat. Kata-kata iklan yang paling mengena tak bisa menjadi sebuah kalimat.  Namun lebih banyak didasarkan pada pengemasan bahasa agar enak didengar, atau mengikuti arus trend berbahasa yang tengah muncul. Iklan televisi dengan daya pikatnya telah menciptakan satu efisiensi dalam menjual produk. Ini memang tak lepas dari karakter media televisi. Televisi agaknya telah menjadi agen pemasaran yang fungsi dan efektivitasnya dalam mempersuasi konsumen telah terbukti ampuh. Hanya dalam hitungan detik, iklan televisi namun mampu menciptakan dampak yang kuat ( Trimarsanto, 2008 : 3).
Hal ini tidak terlepas dari kelebihan yang dimiliki oleh televisi, televisi bertumbuh lebih cepat dibandingkan dengan media yang lain. Kemampuan bertumbuh ini ternyata oleh Jefkins (1996:78), dianggap bahwa televisi mempunyai beberapa kelebihan, yaitu :
1)      Kesan realistik
Sifatnya yang visual, serta kombinasi warna, suara dan gerakan menyebabkan iklan televisi tampak lebih hidup dan nyata. Kelebihan yang dimiliki oleh televisi inilah yang tidak dimiliki oleh media komunikasi yang lain, selain itu pengiklan dapat menunjukkan serta memamerkan kelebihan atau keunggulan produk yang ditawarkan secara detail.
2)      Masyarakat lebih tangggap
Masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian karena kemampuan iklan televisi yang disiarkan di rumah-rumah dalam suasana yang santai (bandingkan dengan iklan reklame yang dipasang di tengah jalan )
3)      Repetisi/Pengulangan
Kemampuan untuk ditayangkan berkali-kali dalam satu hari hingga dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah audiens untuk menyaksikannya. Untuk menghindari kebosanan penonton dalam melihat iklan, dewasa ini iklan dibuat sesingkat dan semenarik mungkin sehingga menimbulkan rasa penasaran.
4)      Adanya pemilahan area siaran ( zoning ) dan jaringan kerja  ( networking ) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat.
Keunggulan lain dari iklan televisi adalah kemampuan untuk menggunakan satu atau kombinasi banyak stasiun sekaligus, sehingga iklannya akan ditayangkan secara serentak oleh semua stasiun televisi.
5)      Ideal bagi para pedagang eceran
Kemampuan untuk menjangkau konsumen secara luas ternyata membantu usaha pedagang eceran. Dengan adanya iklan, pedagang eceran jadi tahu tentang permintaan konsumen terhadap barang yang diiklankan, sehingga persediaan barang dagangan mereka akan jauh lebih mudah terjual.
6)      Terkait erat dengan media lain
Walaupun dianggap bahwa tayangan iklan lebih mudah dilupakan, akan tetapi ternyata kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukannya dengan media iklan yang lain. Apabila konsumen membutuhkan informasi yang lain, maka iklan televisi dapat dipadukan dengan iklan di majalah mingguan, atau bisa juga iklan yang dimuat di surat kabar

a.    Definisi iklan televisi
COMMERCIAL / IKLAN. Tayangan pendek yang umumnya berdurasi 15, 30, atau 60 detik yang dibuat khusus sebagai media promosi produk tertentu, dengan tujuan memotivasi seorang pembeli potensial dan mempromosikan suatu produk atau jasa untuk mempengaruhi pendapat publik dan memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan. Itulah sebabnya, iklan dibuat semenarik mungkin, terkadang dengan biaya yang sangat tinggi. Iklan yang baik tidak akan digarap secara berlebihan, tidak mengabaikan sisi psikologis, sosiologis, dan ekologis penonton atau sasaran produk yang diiklankan. Sebaliknya, iklan yang buruk akan menyampaikan pesan dengan mengesampingkan estetika.

b.    Jenis iklan televisi
·      Iklan spot
Materi iklan televisi secara jelas, langsung dan gamblang berisi format tentang produk dan suatu perusahaan, yang digunakan untuk mencapai tingkat penjualan maksimal atas suatu produk. Iklan jenis ini bersifat komersial murni.
·      Iklan tak langsung
Informasi tentang suatu produk atau pesan/misi tertentu perusahaan yang disampaikan secara tidak langsung ke dalam meteri program siaran lain untuk mencapai tingkat pengetahuan pemirsa terhadap produk atau misi tertentu yang disampaikan. Iklan jenis ini bersifat tidak komersial murni.
·      Public service announcement (PSA)
Informasi tentang suatu kegiatan atau pesan-pesan sosial yang dilakukan untuk mendapatkan tingkat perhatian yang maksimal dari pemirsa untuk beradaptasi dan atau bersimpati terhadap kegiatan atau masalah tertentu.

c.    Karakteristik iklan televisi
Televisi merupakan media audiovisual sehingga penonton dapat melihat produk yang diiklankan di  televisi secara maksimal. Dengan demikian, iklan di televisi mempunyai karakteristik sebagi berikut.
A.    Pesan dari produk dapat dikomunikasikan secara total, yaitu audio, visual, dan gerak. Hal ini mampu menciptakan kelenturan bagi pekerja kreatif untuk mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama, humor, dan lain-lain.
B.     Iklan di televisi memiliki sarana paling lengkap untuk eksekusi.
C.     Iklan ditayangkan secara sekelebat.

d.   Kekuatan iklan di media televisi
1)      Televisi mempunyai pengaruh dan dampak komunikasi yang kuat karena mengandalkan audio, visual, dan gerak. Bagi khalayak sasaran, iklan televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi mereka.
2)      Iklan televisi mempunyai efisiensi dalam hal biaya. Hal ini didasarkan pada jutaan penonton televisi yang secara teratur menonton iklan komersial. Jangkauan massal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala.

e.    Kelemahan iklan televisi
1)      Biaya yang absolut yang besar untuk memproduksi dan menyiarkan iklan komersial. Meskipun biaya untuk menjangkau setiap kepala adalah rendah, biaya absolut dapat membatasi niat pengiklan. Besarnya biaya ini dihitung dari pembayaran artis, production house, dan membeli waktu media televisi yang sangat besar.
2)      Khalayak penonton televisi tidak selektif dibandingkan kabar dan majalah yang segmentasinya lebih tajam. Segmentasinya tidak setajam kabar dan majalah. Jadi, iklan yang ditayangkan di televisi memiliki kemungkinan mejangkau pasar yang kurang tepat.

f.     Format iklan televisi
Rancangan untuk iklan di media ini, disamping memuat pesan iklan yang verbal untuk diperdengarkan, juga memuat visual (gambar) untuk diperlihatkan kepada pemirsa. Oleh karena itu, rancangan iklan televisi, memuat:
1)   Script yang terdiri dari dua kolom.
                                                     i.     Satu kolom sebelah kiri dibuat untuk melukiskan rentetan adegan. Kolom kiri ini disebut dengan judul visual atau video.
                                                   ii.     Kolom sebelah kanan dibuat untuk menjelaskan suara apa saja yang harus atau akan terdengar pada saat visual ditampilkan.
Script ini merupakan panduan untuk membuat storyboard.

2)   Gambar
Gambar yang ditampilkan produk yang ditawarkan, gambar orang, kartun, maupun adegan lain sesuai dengan jalannya cerita yang tertera dalam script.
Rancangan iklan televisi yang memuat script dan gambar inilah yang disebut dengan storyboard. Stor board ini merupakan panduan bagi film director atau sutradara pada saat shooting dilaksanakan. Gambar-gambar dalam storyboard menggambarkan lajur visual dalam script.  Sedangkan teks (yang dalam storyboard biasanya ditulis di bawah atau disamping gambar) melukiskan kolom atau  lajur audio/sound dalam script.
Menulis script sebaiknya jangan terlalu rinci dalam hal teknik pengambilan gambar, agar tidak membatasi kebebasan sutradara atau kameraman dalam melakukan pengambilan gambar. Gambar-gambar yang ada pada storyboard hanyalah key frames (gambar utama dari serangkaian adegan)
Dalam satu detik, film bergerak terdiri dari 24 -25 frame. Tidak mungkin strory board dibuat untuk memenuhi tuntutan tersebut. Jumlah 24-25 frame tersebut disebut kecepatan normal untuk mata manusia. Bila kurang dari jumlah tersebut, hasil filmnya akan menjadi film berkecepatan lamban (slow motion).  Jika kebetulan copywriter memang menguasai bidang kamera, sebaiknya dibicarakan secara lisan dengan sutradara.
Memang idealnya, seorang copywriter iklan televisi — mengenal atau mempelajari bagaimana membuat film. Dia harus tahu teknik dasar menggunakan kamera (termasuk istilah-istilahnya) agar mampu meningkatkan kreativitas dalam menciptakan film iklan. Kecuali itu, pengetahuan ini diperlukan agar nantinya ketika storyboard itu diproduksi, ia dapat mengerti penjelasan dari sutradara dan biasa berkomunikasi dengan kameraman di lapangan. Bahkan sampai hasil shooting itu diedit, ia mampu berdiskusi dengan editor film.

g.    Peralatan yang dipakai dalam iklan televisi
Berikut ini peralatan untuk memproduksi iklan televise
1)      Tokoh, dapat terdiri dari bintang film, tokoh masyarakat, anak-anak, ataupun tokoh kartun yang mampu mendukung gambaran brand.
2)      Suara manusia atau voice biasanya disingkat VO. Suara manusia terdiri  dari suara perempuan  atau female voice yang disingkat FVO dan suara laki-laki male voice yang disingkat MVO
3)      Musik
4)      Lagu/jingle
5)      Sound effect (SFX)
6)      Visual effect
7)      Super (super imposed), yaitu  huruf, tulisan, atau gambar grafis yang dimunculkan atau dicetak di atas gambar. Biasanya super menampilkan nama atau merk produk, nama perusahaan, slogan, dan lain-lain dengan maksud melengkapi atau memperjelas pesan.
8)      Warna

h.    Story Board
Untuk membuat iklan televisi terlebih dahulu orang-orang kreatif merancangnya dalam bentuk script dan storyboard. Setelah disetujui oleh pengiklan barulah rancangan iklan itu dibuat di production house.
Berikut ini diberikan contoh script dan story board iklan televisi.
Contoh Script iklan televisi
Brand : Planet Mint
Media: TV
Waktu : 30 detik
VIDEO
AUDIO
1
MS Tora sedang menggosok gigi menggunakan sikap gigi di kamar mandi
Musik: Jingle masuk hingga selesai iklan komersial
2
CUT Tora menggosok gigi dengan sikat gigi elektrik
FVO: Ingin tahu cara membuat mulut tetap fresh, kesehatan gigi tetap terjaga, dan warna tetap putih?
3
CUT Tora menggunakan obat kumur
SFX: suara orang berkumur
4
MS Setelah mulutnya terasa nyaman, segar, ia meninggalkan kamar mandi
FVO: sekarang ada yang baru lho
5
CUT Super: kemasan PLANET MINT. Bungkus yang terbuka, permen karet yang berbentuk bulat keluar. Dilatarbelakangi oleh visual effeck gelembung-gelembung air
SFX: suara gelembung
6
MS Esok paginya, Tora berada dalam kamar mandi untuk aktivitas biasa setiap harinya, ia memegang kemasan PLANET MINT
Super: ESOK HARINYA ….. (di sudut kanan atas)
Tora : yang baru …
7
Ekstrem CU: tangan Tora meletakkan bulatan permen PLANET MINT dan meletakkannya di tangan
Musik
8
MS: Tora mengunyah, nyengir dengan ekspresi segar dan meninggalkan kamar mandi
Tora: Benar-benar fresh
9
CUT ke produk PLANET MINT
Super: Sefektif menyikat gigi
FVO: PLANET MINT, seefektif menyikat gigi.



Contoh storyboard iklan televisi
Brand : Planet Mint
Media : TV
Waktu : 30 detik
VIDEO:
MS Tora sedang menggosok gigi menggunakan sikap gigi di kamar mandi
AUDIO:
Musik: Jingle masuk hingga selesai iklan komersial
VIDEO:
CUT Tora menggosok gigi dengan sikat gigi elektrik
AUDIO:
FVO: Ingin tahu cara membuat mulut tetap fresh, kesehatan gigi tetap terjaga, dan warna tetap putih?
VIDEO:
CUT Tora menggunakan obat kumur
AUDIO:
SFX: suara orang berkumur
VIDEO:
MS Setelah mulutnya terasa nyaman, segar, ia meninggalkan kamar mandi
AUDIO:
FVO: sekarang ada yang baru lho
VIDEO:
CUT Super: Keamasan PLANET MINT. Bungkus yang terbuka, permen karet yang berbentuk bulat keluar. Dilatarbelakangi oleh visual effeck gelembung-gelembung air
AUDIO:
SFX: suara gelembung
VIDEO:
MS Esok paginya, Tora berada dalam kamar mandi untuk aktivitas biasa setiap harinya, ia memegang kemasan PLANET MINT
Super: ESOK HARINYA ….. (di sudut kanan atas)
AUDIO:
Tora : yang baru …
VIDEO:
Ekstrem CU: tangan Tora meletakkan bulatan permen PLANET MINT dan meletakkannya di tangan
AUDIO:
Musik.
VIDEO:
MS: Tora mengunyah, nyengir dengan ekspresi segar dan meninggalkan kamar mandi
AUDIO:
Tora: Benar-benar fresh
VIDEO:
CUT ke produk PLANET MINT Super: Seefektif menyikat gigi
AUDIO:
FVO: PLANET MINT, seefektif menyikat gigi.


BAB III
PENUTUP
1.     Kesimpulan
Iklan adalah bentuk komunikasi seseorang, instansi, atau perusahaan yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara menarik agar khalayak ramai tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan.
Harold D. Laswell (dalam Efendi,1997, dikutip oleh Soemanagara, 2006 : 80) mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan “ who says what, in which channel to whom, with what effect, and in which channel “, dalam penjelasan ini Laswell menunjukkan sebuah kegiatan komunikasi yang menggunakan saluran-saluran komunikasi. Saluran-saluran ini yang kemudian diwujudkan melalui penggunaan sebuah media.
Radio merupakan media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmen pasar tertentu. Di Indonesia yang wilayahnya sangat luas, radio telah menjawab kebutuhan untuk meyakinkan komunikasi yang dapat memacu perubahan masyarakat. Berbeda dengan media cetak, radio merupakan media auditif yang bersifat atraktif. Apa yang dilakukan radio ialah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan sesuatu.
Televisi merupakan media audiovisual yang canggih. Dengan menggunakan dua elemen kekuatan sekaligus yaitu audio dan visual menjadikan televisi sebagai media promosi yang sangat mahal. Sebuah tayangan 60 detik saja akan dapat disaksikan serentak oleh puluhan juta bahkan ratusan ribuan juta pasang mata di seluruh dunia.
Yang jelas media televisi merupakan media audiovisual sehingga estetika yang dituntut menyangkut indra pendengaran dan penglihatan.

2.     Saran
Kami berharap yang terbaik untuk para pembaca semoga makalah ini dapat membantu. Jika terdapat perbedaan atau kesalahan dalam cara pandang ataupun penulisan, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, dan berharap para pembaca sudi untuk memperbaikinya.